Pihak SKK Migas, sedang menunggu hasil pengeboran yang dilakukan oleh pihak Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama mitra rekanan asal Amerika Serikat yaitu Enron Oil & Gas Company (EOG) Resources. “Pihak EOG masih dalam tahap mengkaji data hasil pengeboran yang berlokasi di Sumur Gulamo, Blok Rokan” Kata Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas. Data tersebut diprediksi dapat keluar pada tahun ini, yaitu 2024.
Di lain pertemuan, Arifin Tasrif selaku Menteri ESDM mengatakan bahwa Indonesia mempunyai potensi Migas Non Konvensional (MNK) yang lumayan besar. Sebagai contoh adalah yang berlokasi di Blok Rokan tepatnya pada pengeboran pertama sumur MNK Gulamo di Blok Rokan yang kemudian dilanjutkan pada Sumur Kelok. Menurutnya, sumur – sumur tersebut diprediksi memiliki potensi minyak hingga 80 Juta Barel dan sementara estimasi potensi oil in place diproyeksikan mencapai 1,28 Miliar Barrel. Setelah hasil analisa yang dilakukan pihak Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Enron Oil and Gas Company (EOG) resources selesai, maka pihak pemerintah akan segera menyiapkan regulasi dan juga insentif pada proyek tersebut. Seperti yang diketahui, pengembangan sumur tersebut lebih rumit dibandingkan sumur Migas Konvensional, ujar Arifin Tasrif.
Sumber Berita : https://www.cnbcindonesia.com/news/20240319100046-4-523173/as-pelajari-temuan-bukan-migas-biasa-di-blok-rokan-riau
Sumber Foto : https://www.freepik.com/search?format=search&img=1&last_filter=img&last_value=1&query=oil+rig